Senin, 31 Juli 2023

Pengakuan dari Wilayah Demak dan Semarang Terkait Kawasan Brown Canyon Sebagai Tempat Pembuangan Sampah

 
Bebera mobil pick up berdatangan membawa sampah,
  lalu langsung menurunkannya di lubang galian. (SM/Rahma Hidayah)

SEMARANG - Kawasan di sekitar Brown Canyon menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat sekitar. Senin, (31/7).

Kawasan Brown Canyon telah lama dijadikan tempat pembuangan sampah. Adanya pembuangan sampah ini sudah beroperasi selama 3 tahun.

Tempat pembuangan sampah di Brown Canyon merupakan tanah milik perorangan bukan milik pemerintah, sehingga  ada biaya yang harus di bayar ketika membuang sampah di Brown Canyon tersebut.

"Pembuangan sampah Brown Canyon itu tanah milik pribadi bukan pemerintah, jadi kalau untuk masalah pembuangan sampah itu urusan antara si pembuang dan pemilik lahan," ucap Lurah Rowosari, Eko Pudjo Harijadi.

Terkait pembuangan sampah di Brown Canyon, Lurah Rowosari ini tidak tahu menahu dan tidak ikut campur untuk masuk terlalu dalam mengenai pembuangan sampah di Brown Canyon. Selain itu, ia juga menuturkan bahwa adanya pembuangan sampah di Brown Canyon ini menurutnya tidak ada masalah.

Kawasan Brown Canyon yang berdebu, terlihat beberapa truk 
yang melintas. (SM/Rahma Hidayah)

Adanya pembuangan sampah di kawasan Brown Canyon ini memunculkan masalah terkait kawasan tersebut lebih condong ke daerah mana, dua daerah yang terlibat yaitu Demak dan Semarang.

Lebih lanjut, di Wilayah Semarang bagian Desa Rowosari mengakui Brown Canyon sebagai bagian dari Desa Rowosari, Semarang.

"Saya dapat informasi dari pak RW bahwasannya Brown Canyon itu masih wilayah perbatasan, Brown Canyon masih menjadi sebagian dari Rowosari," ucap Lurah Rowosari lagi.

Sementara itu, untuk Wilayah Demak, Desa Kebon Batur pun mengakui bahwasannya Brown Canyon masuk di sebagian Desa Kebon Batur, Demak.

"Di Desa Kebon Batur, mengakui Brown Canyon masuk di sebagian wilayah Kebon Bantur ini dan sebagiannya lagi masuk di Rowosari," ujar Kaur Perencanaan Desa Kebon Bantur, Rofik Hamdani.

"Untuk Brown Canyon itu, justru lebih banyak masuk di Wilayah Semarang," jelas Rofik Hamdani lagi.



Penulis : Rahma Hidayah



Kejelasan Lokasi Pembuangan Sampah di Brown Canyon Semarang

 

Pembuangan sampah di Brown Canyon yang telah diangkut oleh mobil-mobil pic up. (SM/Fahry)

Galian pembuangan sampah di Brown Canyon Menjadi perdebatan antara dinas lingkungan kabupaten demak dengan dinas lingkungan kota semarang. Pasalnya kedua belah pihak saling tidak mengakui wilayah yang dijadikan pembuangan sampah. Senin, (31/7)

Dilansir dari suara merdeka.com, Plt Kadinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, Muhammad Ridhodin mengatakan wilayah tersebut masuk wilayah Kelurahan Rowosari, Tembalang, Semarang.

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Bambang Suronggono mengatakan wilayah pembuangan sampan masuk kelurahan di Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.

Setelah dilakukan pemeriksaan silang antara kelurahan Rawasari (Semarang) dengan Desa Kebon Batur (Demak), bahwa wilayah Brown Canyon secara keseluruhan adalah perbatasan. Kepala Kelurahan Rawasari, Eko Pudjo Harijadi, menjelaskan bahwa sebgaian wilayah Brown Canyon masuk di Kelurahan Rawasari.

“Daerah Brown canyon masih sebagian Rowosari. Untuk masalah batasnya, karena saya belum ke sana jadi tidak tau,” jelasnya.

Sementara itu, dari pihak Desa Kebon Batur mengatakan bahwa wilayah Brown Canyon masuk di Desa Kebon Batur.

“Brown Canyon itu sebagian masuk wilayah Demak dan sebagian masuk wilayah Semarang,” jelas Kaur Perencanaan Desa Kebon Batur, Rofik Hamdani.

Terkait dengan lokasi pembuangan sampah di Brown Canyon, Rofik menjelaskan pembuangan sampah masuk di wilayahnya. Dengan menunjukan peta Desa Kebon Batur, Rofik mengatakan lokasi pembuangan sampah berada di wilayah bernomor 27.

Gambar Peta Desa Kbon Batur saat mewawancarai Kaur Perencanaan Desa Kebon Batur, Rofik Hamdani.

Terlepas dari lokasi pembuangan sampah di Brown Canyon, Desa kebon Batur adalah salah satu desa yang paling terdampak akan adanya pertambangan. Hal ini karena  Desa kebon Batur menjadi salah satu jalur utama truk yang mengangkut hasil tambang. Akibatnya lingkungan tercemar polusi debu dan jalan yang rusak di sepanjang desa tersebut.

Keadaan di Desa Kebon Batur yang terdadmpak oleh pertambangan. Jalannya yang rusak dan dipenuhi polusi debu. (SM/Fahry)

Pemerintah Desa Kebon Batur berharap agar wilayah Brown Canyon dapat segera diperhatikan pemerintah terjait. Hal ini karena mempengatuhi kondisi lingukngan yang tidak nyaman bagi warga.

“Harapannya untuk pertmbangan ini segera diberhentikan karena itu berdampak banyak ke lingkungan warga setempat,” tanggapnya.

Penulis: Fahry Setiawan

Minggu, 30 Juli 2023

Tekan Angka Kesepian, BEM FK UNDIP Adakan Kampanye Sosial di Simpang Lima Semarang

SEMARANG - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK) Universitas Diponegoro (Undip) menyelenggarakan Kampanye Sosial di Car Free Day Simpang Lima Semarang guna menekan Angka Kesepian pada, Minggu (30/7).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menurunkan tingkat rasa kesepian. Menurut Ketua Umum dari Social Campaign Rumpun Satu, Untsa menuturkan bahwa rasa kesepian itu dapat mengakibatkan luka fisik hingga bunuh diri.

“Kan seperti yang kita ketahui kalau kesepian itu kan bisa mengakibatkan kayak luka fisik, terus habis itu bunuh diri juga ada kan. Jadi kami tuh ingin mengurangi itu gitu kak,” tuturnya.

Adapun cara mensosialisasikannya yaitu dengan menyasar pada para pengunjung CFD (Car Free Day) terutama bagi yang merasa sendirian lalu diberi pencerdasan.  Kemudian diajak untuk menempelkan telapak tangan yang telah dilumuri cat di selembar kain putih polos.

Lebih lanjut, Untsa mengungkapkan bahwa cap tangan tersebut sebagai tanda bahwa orang tersebut tidak sedang merasa kesepian.

“Kalau cap tangan ini itu gunanya buat sebagai tanda kalau sebenarnya itu kita ngga sendirian gitu,” sambung Untsa.

Kegiatan tersebut sebelumnya sudah pernah dilaksanakan namun secara online dalam bentuk podcast. Disisi lain Untsa berharap dengan adanya kampanye sosial tersebut dapat menjadi wadah bagi masyarakat yang sedang membutuhkan teman curhat.

“Jadi harapannya tuh kita disini itu bisa jadi teman gitu loh. Entah itu ke teman curhat, teman ngobrol atau teman main,” ucapnya.

Untsa juga menyampaikan bahwa jika ada masyarakat yang membutuhkan teman cerita secara online, sudah ada wadah tersendiri dengan menghubungi akun instagram @asclepius.sc1.

“Untuk kegiatan ini kebetulan kami ada instagramnya kak namanya @asclepius.sc1. Jadi kalau misalkan buat teman-teman membutuhkan kami teman cerita bisa langsung DM (Dirrect Message) aja,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Fauzan

Jumat, 28 Juli 2023

Banjirkanal Timur, Optimalkan Pembersihan dan Pengerukan Sungai

Ekskavator yang sedang melakukan pengerukan
 dan pelebaran sungai. (SM/Rahma Hidayah)

SEMARANG - Normalisasi Banjirkanal Timur masih beroperasi namun, dalam proses pembersihan dan pengerukan sungai saja. Terkait proyek pembangunan wisata di Banjirkanal Timur masih membutuhkan waktu yang lama, ditambah anggaran dananya yang tidak sedikit. Kamis, (27/7).

"Kemungkinan kalau buat wisata prosesnya masih jauh dan lama karena anggaran dananya juga gak sedikit. Yang pasti saat ini masih proses pelebaran buat irigasi aja," ujar Alex 28 tahun, sebagai tukang bersih-bersih di Banjirkanal Timur.

Pembangunan proyek di Banjirkanal Timur sudah berjalan sekitar 4 tahun lalu. Namun, pada 1 tahun terakhir Banjirkanal Timur mengalami pemberhentian di pembangunannya. 

Banjirkanal Timur untuk saat ini normalisasinya lebih berfokus pada pengerukan dan pelebaran sungai, beberapa ekskavator pun terlihat di sana. Selain itu, kebersihan di Banjirkanal Timur sangat dijaga dan diperhatikan sekali.

Sungai Banjirkanal Timur memiliki panjang 7,4 km. Selain itu, Banjirkanal Timur ini sudah ada tamannya dan 3 lapangan yang bisa dipakai warga sekitar untuk bermain.

 
Seorang pria yang sedang duduk sambil menikmati pemandangan 
 di Banjirkanal Timur. (SM/Rahma Hidayah)

Lebih lanjut, Banjirkanal Timur ini  biasanya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beraktifitas di pagi hari maupun sore seperti olahraga, tempat bermain anak, tempat ibu-ibu senam, dan nongkrong.

"Banjirkanal Timur ini setiap pagi sama sore ramai. Biasanya buat olahraga, joging, ibu-ibu senam,  tempat main anak-anak kaya main bola sama layangan sih," ujar Solikhin sebagai warga sekitar.

Pada lain sisi, diluar area Banjirkanal Timur banyak terdapat rumah dengan jumlah 139, pertokohan dengan jumlah 97, home industri dengan jumlah 61, kuliner dengan jumlah 59, bengkel dengan jumlah 30, pedagang kaki lima dengan jumlah 28. Berdasarkan data tersebut, ada peluang di Banjirkanal Timur. 

Adanya Banjirkanal Timur, tidak sembarang pedagang bisa berjualan di area sekitar Banjirkanal tersebut. Karena itu beberapa penjual berharap bisa direalisasikan segera tempat wisata yang ada di Banjirkanal Timur. Salah satunya Widodo, seorang penjual angkringan yang berharap agar rencana pembangunan tempat wisata di Banjirkanal Timur segera dibangun.

Widodo, penjual angkringan yang ada di Banjirkanal Timur. (SM/Rahma Hidayah)

"Saya berharapnya sih Banjirkanal Timur ini dijadikan tempat wisata direalisasikan karena bisa menambah pendapatan jualan." Ungkap Widodo 45 tahun, sebagai penjual angkringan.

 

Penulis : Rahma Hidayah


Normalisasi Banjirkanal Timur Berpotensi jadi Destinasi wisata

Proses pembuatan tanggul dan pelebaran Banjirkanal Timur menggunakan alat eskavator (Sm/Safinatur Riska)



SEMARANG - Sungai Banjirkanal Timur untuk saat ini sedang dalam masa pembuatan tanggul dan pelebaran. Proses normalisasi yang sudah berjalan selama 4 tahun hingga sekarang. Kamis, (27/7).

Sama halnya dengan Banjirkanal Barat, Banjirkanal Timur akan dijadikan tempat wisata. Namun, proses pembangunannya masih lama. Di tandai dengan adanya 3 alat eskavator yang masih beroperasi di Sungai Banjirkanal Timur.

"Prosesnya masih lama, kalau saat ini masih proses pembersihan dan pelebaran buat irigasi saja," ujar Alex (28), selaku petugas kebersihan Sungai Banjirkanal Timur.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan Banjirkanal Timur memiliki panjang 7,4 KM dari Jembatan Banjirkanal Timur hingga Tanggul Banjirkanal Timur, 97 pertokoan, 7 perusahaan, 7 sekolah, 4 kantor, 30 bengkel, dan 59 kuliner serta 61 home industry.

Data tersebut menunjukan bahwa daerah tersebut potensi perekonomian warganya sangat tinggi. Sehingga jika Sungai Banjirkanal Timur dijadikan tempat Wisata sangat membantu perekonomian warga setempat.

Sama halnya dengan Banjirkanal Barat, Banjirkanal Timur juga banyak di kunjungi warga setempat untuk nongkrong, dan berolahraga.

"Setiap sore buat olahraga dari jam 15.00 - 17.00 Wib. Ibu-ibu senam, anak-anak main bola, layangan. Malamnya ramai orang nongkrong," tutur Solikhin (52).

Adanya kondisi tersebut, warga berharap Sungai Banjirkanal Timur selain berfungsi  sebagai pengendali banjir, juga dapat dijadikan destinasi wisata. Sehingga  warga bisa ikut dampak positif dari adanya pembangunan tersebut.

"Harapannya supaya bisa jadi tempat wisata, sehingga kami para pekerja kebersihan bisa tetap bekerja," imbuhnya.***


Penulis : Safinatur Riska 

Potensi Wisata Banjirkanal Timur di Tengah Masifnya Kegiatan Ekonomi Warga

 

Pelebaran sungai dan pembuatan tanggul di Banjirkanal Timur dengan menggunakan alat berat berupa eskavator. (SM/Fahry)

SEMARANG – Banjirakanal Timur adalah sistem pengendalian banjir sepanjang 7,4 KM dari Jembatan Banjirkanal Timur hingga Tanggul Banjirkanal Timur Ujung. Berdasarkan observasi lapangan yang telah dilakukan, setidaknya terdapat 97 pertokoan, 7 perusahaan, 30 bengkel, 59 kuliner, dan 61 home industry di sepanjang Banjirkanal Timur. Jumat (28/7)

Masifnya kegiatan ekonomi yang ada dapat berpotensi sebagai destinasi wisata. Terkait dengan potensi wisata, beberapa pedagang mengakui pernah mendengar wacana dijadikannya Banjirkanal Timur sebagai wisata.

“Pernah  dengar kalau di Banjirkanal Timur akan dijadikan sebagai tempat wisata. Dulu  gambar rencana pembangunannya ada di pasang, seperti gambar taman dan air mancur. Tapi tidak diselesaikan,” ujar seorang pedagang mi bakso, Paino (63).

Dari pantauan lapangan, sudah terdapat taman yang dipenuhi dengan pohon-pohon berukuran kecil. Perenovasian Banjirkanal Timur diketahui sudah memakan waktu selama empat tahun.

“Pembangunan proyek di Banjirkanal timur sudah lama sekitar 4 tahunan. Pada Pagi sama sore sudah digunakan untuk joging, nongkrong,tempat olahraga,dan tempat main layangan anak-anak,” jelas seorang petugas kebersihan, Alex (28).

Pengunjung yang tengah duduk dan menikmati suasana Banjirkanal Timur. (SM/Fahry)

Mengenai renovasi yang telah dilkukan, hingga saat ini terdapat alat berat berupa eskavator yang masih beroperasi di Banjirkanal Timur. Adanya dua eskavator tersebut digunakan untuk pembangunan tanggul dan pelebaran sungai.

“Ada dua eksavator dilokasi untuk pembuatan tanggul. Selain itu saat ini juga masih proses pelebaran sungai,” tambah Alex.

Adanya perenovasian yang telah dilakukan dan beberapa projek yang masih berjalan berdampak terhadap perekonomian pedagang sekitar. Setelah perenovasian yang memakan empat tahun, para pedagang kaki lima sudah tidak dapat berdagang lagi.

“Dulu sebelum di renovasi banyak peddagang kaki lima yg berjualan, seperti jualan kopi, siomay, dan lain-lain.  Sekarang sudah tidak diperbolehkan,” ujar seorang pedagang angkringan, Widodo (45).

Widodo salah satu pedagang kuliner di Banjirkanal Timur yang tengah di wawancarai akan adanya dampak perenovasian. (SM/Fahry)

Widodo adalah pedagang kuliner berupa makanan dan minuman sejak tahun 2002 di Banjirkanal Timur. Dia berjualan dari jam 06.00 hingga 17.00 WIB.

“Saya berjualan dari jam 06.00 sampai 17.00 WIB karena jika malam hari di sini sepi. Jadi saya memilih berjualan di pagi hari sampai sore hari,” tambahnya.

Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan di Banjirkanal Barat, dimana banyak stan kuliner yang dibuka menjelang malam hari.

Dengan adanya kondisi ini, para pedagang berharap agar Banjirkanal Timur dapat diolah menjadi wisata. Selain itu, sudah terdapat wacana dijadikannya Banjirkanal Timur sebagai destinasi wisata yang perlu direalisasikan. Hal ini tentunya agar dapat menunjang keadaan ekonomi pedagang dan warga di sepanjang Banjirkanal Timur.

“Saya berharap rencana tempat wisatanya direalisasikan biar jualannya makin ramai” tanggap Paino.

Penulis: Fahry Setiawan.

Imbas Renovasi Sungai Banjirkanal Timur Pada Pedagang Kaki Lima


Seorang Pengunjung yang tengah memotret Foto disekitar Sungai Banjirkanal Timur (SM/Fahry)

SEMARANG- Renovasi sungai Banjirkanal Timur untuk  Pembangunan Wisata sampai sekarang masih berlanjut. Beberapa alat berat juga telah dikerahkan seperti Eskavator guna menggarap proyek tersebut pada Kamis (27/7). Namun hal tersebut malah berimbas kepada para PKL yang ada disekitar.

Para Pedagang Kaki Lima disekitar kawasan sungai Banjirkanal Timur mengeluhkan adanya renovasi sungai. Menurutnya dengan adanya proyek tersebut mengakibatkan pedagang tidak lagi bisa berjualan.

widodo, Penjual Angkringan

Salah satunya yaitu Widodo (45) Penjual Angkringan menuturkan bahwa adanya renovasi tersebut mengakibatkan omset yang dihasilkan tidak sama seperti dulu waktu belum direnovasi.

“Pendapatan jualan ya rame dulu. Dulu sebelum direnovasi banyak PKL-PKL yang berjualan seperti jualan kopi, siomay dan lainnya. Tetapi Sekarang sudah tidak boleh, karena proses renovasi,” Tutur Widodo.

Berdasarkan data yang telah dihimpun, di kawasan sungai tersebut terdapat 97 Pertokoan, 7 Perusahaan, 30 Bengkel, 59 Kuliner, 7 Sekolah, 4 Kantor, 41 Home Industy, 28 PKL (Pedagang Kaki Lima), 139 Rumah, 5 Masjid dan 1 Hotel.

Meskipun para Pedagang Kaki Lima (PKL) sudah dipindahkan ke daerah Penggaron. Namun masih sepi dikunjungi oleh para pembeli.

“PKL sudah pindah di Penggaron tetapi malah sepi, masih rame yg disini (sungai Banjirkanal Timur) karena dekat jalan,” sambungnya.

Kawasan sekitar sungai tersebut umumnya hanya dimanfaatkan oleh warga untuk jogging dan sekedar duduk-duduk santai pada pagi maupun sore hari.***

Penulis : Muhammad Fauzan

Rabu, 26 Juli 2023

Potensi Sungai Banjir Kanal Barat Kota Semarang, Harus Segera Dikelola

 

Patokan pada sungai banjir kanal barat. (SM/dok)

SEMARANG – Banjir kanal barat menjadi sistem drainase pertama di Kota Semarang yang beroperasi pada tahun 1979. Tempat ini memiliki aliran sungai yang panjang dengan keadaan sekitar yang padat penduduk dan bangunan. Selasa, (25/7).

Sungai banjir kanal barat merupakan sistem drainase pertama di Kota Semarang. Pada tahun 2013 sempat ada kabar bahwasannya sungai banjir kanal barat ini akan dimunculkan destinasi wisata namun, sampai saat ini belum ada perkembangan ataupun kelanjutan mengenai hal tersebut.

Sungai banjir kanal barat ini menjadi pusat keramaian publik, jika tempat ini akan dilanjutkan sebagai tempat wisata perlu adanya pertimbangan dalam sejumlah aspek,terutama dalam hal perekonomiannya.

Kawasan sungai banjir kanal barat memang menjadi spot-spot wisata yang menarik. Biasanya kawasan ini digunakan untuk jogging, mancing, nongkrong, bahkan latihan dayung untuk anak sekolah.

Terdapat beberapa orang yang sedang nongkrong santai di sekitar
 aliran sungai banjir kanal barat. (SM/Rahma Hidayah)

Selain itu di sepanjang aliran sungai kanal barat banyak terdapat pertokoan, perusahaan, kuliner, home industry, dan rumah-rumah. Itu mengapa jika dilihat dari potensinya sangat bisa untuk dikelola lebih lanjut.

Menindaklanjuti hal ini, dari beberapa pedagang setuju-setuju saja jika banjir kanal barat ini dijadikan destinasi wisata. Namun, sungai banjir kanal barat di sisi timur tidak bisa di realisasikan sebagai tempat wisata ataupun tempat untuk berjualan, karena jalan tersebut merupakan akses menuju bandara. Seperti yang telah dituturkan oleh salah satu penjual yaitu Ani.

“Banjir kanal barat itu tidak bisa digunakan buat wisata dan jualan begitu aja. Alasannya karena buat akses ke bandara. Kalau buat tempat kuliner itu sebenarnya bagus tapi tidak memungkinkan,” tutur Ani, penjual es kelapa di sekitar rel kereta.

Adapun banjir kanal barat dilihat dari sisi Timur, lebih banyak terdapat kulineran. Akan tetapi, adanya kuliner ini ternyata belum diresmikan. Berjualan di sekitar lokasi banjir kanal barat juga tidak bisa sembarangan begitu saja.

Wina, berharap pemaksimalan sungai banjir kanal ini dapat mendongkrak sektor kepariwisataan segera. “Berharapnya sih dengan adanya banjir kanal barat ini segera dibangun tempat wisata disekitar dengan merata, agar para pedagang bisa ikut dampak positifnya dari pembangunan tersebut,” ujar Wina.

 Penulis : Rahma Hidayah

 

 

Sungai Banjir kanal Barat Dari Rekreasi, menjadi tempat nongkrong?

 

Potret Pengunjung yang sedang nongkrong di sisi Sungai Banjir Kanal Barat (SM/dok)

SEMARANG - Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) yang  berfungsi sebagai saluran pembuangan air, di sulap pemerintah Kota Semarang menjadi tempat multi fungsi.


Setiap akhir pekan dari sore hingga malam, kawasan Sungai Banjir Kanal Barat ramai dikunjungi wisatawan. Ada yang datang untuk berolahraga, atau datang untuk melepaskan penat.

"Pengunjung biasa nongkrong, olahraga, dan mancing," ujar Surip petugas kebersihan Sungai Banjir Kanal Barat.

Tak hanya itu, Sungai Banjir Kanal Barat berpotensi dijadikan tempat wisata oleh pemerintah Kota Semarang Pada 2013 lalu. Di buktikan dengan adanya event-event yang di gelar sebelum adanya pandemi covid-19.

"Tegantung yang di sewa berapa jaraknya, kami kalau mau jualan harus sewa," tutur Ayu penjual seblak.

Hal tersebut tidak berpengaruh dengan perekonomian warga setempat untuk berjualan. Dengan perizinan yang belum jelas oleh pemerintah setempat. Menjadi sebuah perhatian yang harus segera diselesaikan.

"Harapannya kedepan pengen PKL yang jualan disini diresmikan, dan di kasih tempat khusus untuk berjualan," imbuhnya.

Selain itu, warga berharap jika kedepan Sungai Banjir Kanal Barat jadi tempat wisata, dapat menguntungkan semua pihak, dari masyarakat setempat dan pemerintah. ***


Penulis : Safinatur Riska 


Kemeriahan Acara Hari Anak Nasioal Di Semarang

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu  foto bersama Peserta Lomba Festival Baju daerah (SM/Safinatur Riska)

SEMARANG - Hari Anak Nasional (HAN) yang di selenggarakan pada  23 Juli 2023, yang bertempat di kawasan Simpang lima Semarang dihadiri langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin bersama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si. Minggu, (23/7).


Acara yang mengusung tema "Anak telindungi Indonesia Maju", merupakan forum khusus untuk anak. Yang diikuti oleh 750 Anak yang ada di Indonesia. Ada sekitar 2.500 Anak yang ikut berpartisipasi meramaikan kegiatan ini.

Berdasarkan arahan dari wakil presiden, bahwa hari anak nasional ini, harus di jadikan peringatan untuk semua pihak. Untuk melindungi anak dan mendengar suara anak yang nantinya menjadi penerus bangsa.

Wali Kota Semarang menuturkan bahwa acara ini di buat untuk anak, dan oleh anak, jadi orang tua hanya menjadi pendamping saja.

Selain itu, Wali kota Semarang mengucapkan  terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu atas berlangsungnya acara tersebut.


"Kegiatan ini dapat terselenggara berkat komponen masyarakat yang ada di Kota Semarang, Provinsi, maupun yang ada di pemerintah pusat," ujar Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.



Khanza Peserta Terpilih Pakaian Adat Terbaik (SM/Safinatur Riska)


Lain halnya dengan Khanza salah satu perwakilan dari forum anak juga mengungkapkan rasa senangnya bisa terpilih untuk mengikuti acara tersebut.

"Senang bisa terpilih, walaupun awalnya ragu-ragu," tuturnya.

Selain acara untuk anak kegiatan ini juga diisi dengan berbagai macam perlombaan dan pameran. Serta ada hiburan musik sebagai penutupnya.***


Penulis : Safinatur Riska 

Potensi Ekonomi Warga di Sepanjang Sungai Banjir Kanal Barat Semarang


Sungai Banjir Kanal Barat Semarang yang terlihat dari sebelah Bendungan Pleret. (SM/dok)

SEMARANG – Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang yang telah di normalisasikan sejak tahun 2013 memberikan pengaruh kepada warga sekitar. Berbagai upaya untuk mengembangkan potensi ekonomi di sepanjang BKB hingga saat ini perlu di gencarkan.

Banjir Kanal Barat merupakan sistem drainase terbesar pertama di Kota Semarang.  Sistem drainase ini dibangun oleh pemerintah Belanda yang kemudian beroperasi pada tahun 1879.

Seiring berjalannya waktu, pemerintah kota menjadikan BKB tidak hanya sebagai sistem drainase saja. Penormalisasian yang telah dilakukan mengubah BKB menjadi destinasi wisata di Kota Semarang.

Adanya jalur jalan kaki di setiap sisi BKB membuat daya tarik pengunjung BKB. Berbgagai aktivitas terpantu di setiap sisi BKB. Mulai dari berolahraga atau hanya sekedar duduk-duduk menikati indahnya suasana BKB.

“Pengunjung biasanya nongkrong, senam, olahraga pagi, mancing. Biasanya kalua ramai itu malam-malam,” ujar salah satu Petugas Kebersihan Sungai BKB, Surip.

Pengunjung yang tengah nogkrong di salah satu sisi Sungai BKB, Semarang. (SM/dok)

Sungai BKB yang terpisahkan oleh Jembatan BKB, memiliki kondisi yang berbeda. Pada sebelah selatan (dari Bendungan Pleret hingga Jembatan BKB), memiliki kondisi yang lebih nyaman tidak terlalu ramai kendaraan. Hal tersebut membuat BKB di bagaian selatan lebih banyak pengunjung. Terlebih pada sore hari, berbagai stan kuliner mulai memadati pinggiran jalan BKB.

“Sini (di bagian selatan) kalau jam 5 sore keatas itu udah banyak kuliner. Untuk yang rame itu kalo malem minggu dan jumat asalkan tidak hujan, kalo hujan ya sepi,” jelas salah satu penjual seblak di bagian selatan BKB, Ayu.

Walaupun BKB di selatan ramai pengungjung, namun terdapat keresahan bagi para pedagang. Keresahan tersebut adalah mengenai perizinan stan kuliner.

“kuliner-kuliner masih belum resmi (liar). Kelurahan setempat belum memperbolehkan, jika ada razia dari Satpol PP yang nanggung ya pedagangnya sendiri,” tambah Ayu.

Wawancara dengan sorang pedagang seblak, Ayu. Terlihat sedang bersiap-siap untuk membuka stan kuliner di pinggiran Sungai BKB Semarang. (SM/dok)

Sementara itu di bagian utara (dari Jembatan BKB hingga Bendungan Gerak BKB), kondisi jalan rayanya ramai. Berbanding terbalik dengan di bagian selatan, di bagian utara terpantau lebih sedikit pengunjung.

“Banjir kanal barat di sini (di bagian utara) tidak bisa di gunakan buat wisata dan jualan karena buat akses ke bandara. Kalau buat tempat wisata kuliner itu sebenarnya bagus tapi tidak mungkin karena buat akses ke bandara,” jelas pedagang kaki lima (PKL) es kelapa, Ani.

Selain Ani, seorang pedagang yang berlokasi di dekat Bendungan Gerak BKB yaitu Cristiana menuturkan bahwa jarang terdapat pengunjung.

“Depan warung saya tidak ada yang jualan kalo sore. Karena di depan situ memang tidak diperbolehkan oleh Satpol PP. Jarang banget di depan situ untuk joging di pagi atau sore hari. Buat mancing juga jarang banget. walaupun sudah di renovasi dan di tata sebagus itu tempatnya, sekarang juga banyak yang latihan dayung, tapi tidak ada orang sama saja.” tuturnya.

Terkait adanya olahraga dayung di Sungai BKB bagian utara, hal tersebut tidak berdampak pada peningkatan pendapatan para pedagang. Pelatihan dayung yang merupakan atlit dari sekolah-sekolah dilakukan hampir setiap hari.

Namun hal itu tidak menarik para warga maupun pengunjung untuk melihat adanya latihan dayung. Para atlit juga mempunyai tempat tinggal dan warung/kedai yang sudah di sediakan.

Orang yang Latihan dayung itu kalo sudah selesai langsung ke kosannya dan di situ ada khusus warung buat mereka. Warga juga tidak terlalu tertarik dengan adanya para atlit yang sedang latihan dayung. Jadi tidak mempengaruhi dagangan saya,” tambah Cristiana.

Adanya permasalahan yang dirasakan para pedagang di sepanjang aliran Sungai BKB, harus menjadi perhatian pemerintah setempat. Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan pada Selasa (25/7), setidaknya terdapat 59 pertokoan, 58 kuliner, 61 home industry, dan 25 PKL di sepanjang Sungai BKB.

Terdapatnya potensi kegiatan ekonomi di sepanjang Sungai BKB perlu diiringi dengan pengembangan Sungai BKB yang lebih baik lagi. Mulai dari strategi pengembangan wisaata hingga perizinan kuliner perlu segera di atasi.

“Harapannya ke depan pengennya PKL yang berjualan di sini diresmikan, terus yang kedua tidak bongkar pasang lah, di sediakan tempat khusus karena kan memang sini kulineran gitu. Kayak Masjid Agung Johar aja juga dibuat seperti itu kan. Awalnya juga berjualan tidak di perbolehkan tapi lama kelamaan dikasih tempat,” tanggap Ayu.

 

Penulis: Fahry Setiawan

 

 

 

 

Menilik Potensi Sungai Banjir Kanal Barat Sebagai Objek Wisata

Sungai Banjir Kanal Barat yang digadang-gadang akan dibangun Objek Wisata (SM/dok)

SEMARANG- Suaramerdeka.com Sungai Banjir Kanal Barat digadang-gadang akan menjadi tempat Wisata Air. Namun sampai saat ini belum ada respon keberlanjutan dari pihak Pemerintah setempat terkait pembangunan objek wisata ini. Lalu apakah di kawasan sungai ini layak dijadikan objek wisata?

Berdasarkan hasil dari pengamatan atau observasi kami pada Selasa (25/7) Sungai Banjir Kanal Barat memiliki dua Bendungan. Bendungan yang dibagian utara bernama Bendung Gerak dan yang di sisi selatan bernama Bendungan Pleret yang merupakan Bendungan tertua di Semarang. Kedua Bendungan ini sama-sama berfungsi untuk menahan aliran sungai agar tidak terjadi banjir di Kota Semarang. 

Penampakan Ruang Terbuka atau Taman ditepi Sungai Banjir Kanal Barat (SM/dok)

Selain itu berdasarkan data yang kami himpun di sepanjang jalan sungai terdapat beberapa bangunan seperti, 59 Pertokoan, 15 Perusahaan, 23 Bengkel, 58 Kuliner, 5 sekolah, 1 mall, 12 kantor, 61 Home Industry, 25 PKL (Pedagang Kaki Lima), 71 Rumah, 2 Rumah Ibadah dan 2 Hotel.

Sementara itu disepanjang tepi sungai juga dibangun fasilitas-fasilitas seperti jogging track, Ruang Terbuka Hijau dan Taman-taman yang bakal memanjakan mata pengunjung. Tak lupa juga berbagai macam kuliner (streetfood) sudah tersedia disana yang biasanya dibuka mulai dari pukul 16.00 - 22.30 WIB.

Menurut salah satu pedagang bernama Ayu, ia menuturkan bahwa di sekitar tepi sungai biasa dibuat untuk jogging (lari-lari kecil) pada waktu pagi dan sore hari. Selain itu juga terdapat stan-stan kuliner namun masih belum resmi.

“Setiap pagi dan sore disini biasa buat joging terus yang kuliner masih belum resmi (liar), dari kelurahan setempat juga masih ngambang, ngga tau diperbolehkan atau tidak berjualan disini,” ucapnya.

Penjual Seblak, Bu Ayu (SM/dok)

Lebih lanjut, Ayu berharap agar pemerintah segera meresmikan tempatnya ia berjualan, serta memberikan lapak bagi para PKL.

“Harapannya kedepan pengennya PKL yang berjualan disini diresmikan, terus yang kedua ngga bongkar pasang lah disediakan tempat khusus, karena kan memang disini itu tempat kulineran gitu,” sambungnya.

Disisi lain Ayu juga turut mendukung Pemerintah jika Sungai Banjir Kanal Barat dijadikan sebagai objek wisata asalkan tidak mengganggu para Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Kalo saya mendukung asalkan satu ngga ngganggu PKL aja udah gitu. Pokoknya jangan diusir, mau di gunakan untuk apapun terserah yang penting PKL tetep berjualan,” tutupnya.***

Penulis : Muhammad Fauzan

Peringati Hari Anak Nasional Ke 39 Berjalan Meriah


 Potret halaman masuk kegiatan Hari Anak Nasinonal yang 
dijaga dengan ketat. (SM/Rahma Hidayah)

Semarang - Hari Anak Nasional menjadi kegiatan forum anak di seluruh Indonesia. Hari Anak nasional di selenggarakan sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak penerus bangsa. Pada peringatan hari anak 2023 di gelar di Arena Simpang Lima pada tanggal 23 Juli 2023. Minggu, (23/7).

Kegiatan Hari Anak Nasional merupakan forum khusus untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Kegiatan Hari Anak tahun 2023 yang ke 39 tahun ini bertema "Anak Terlindungi Indonesia Maju." Kegiatan ini diselenggaran di Kota Semarang dan berjalan dengan meriah.

Kegiatan Hari Anak 2023 di hadiri langsung oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin beserta Istrinya. Lalu ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan tentunya masih banyak lagi.

Peringatan Hari Anak diikuti dari forum anak nasional yang berjumlah sekitar tujuh ratus lima puluh di seluruh Indonesia, kemudian jika dilihat dari jumlah yang ikut meramaikan kegiatan ini ada sekitar dua ribu lima ratus, artinya anak-anak bisa riang gembira berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan ini.

Lebih lanjut, berdasarkan arahan dari Wakil Presiden, peringatan Hari Anak Nasional ini harus dijadikan pengingat bagi semua pihak untuk memberikan perlindungan dan bisa menerima suara anak Indonesia dalam memenuhi hak-hak anak yang kelak menjadi penerus bangsa.

Adapun dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menuturkan bahwasanya kegiatan ini memang terkhusus dari anak, untuk anak, dan oleh anak. Sehingga, di sini peran orang tua hanya sebagai pendamping.

Beberapa anak-anak yang hadir, foto bersama dengan Wali Kota 
Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (SM/Rahma Hidayah)

Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan kegiatan forum anak nasional yang mendorong anak seperti dengan lomba-lomba dan pameran. Kemudian sebagai penutupnya ada hiburan musiknya.

Tidak lupa, Wali Kota Semarang ini juga mengucapkan terimakasihnya kepada seluruh pihak sehingga peringatan hari anak ini bisa sukses terselenggara.

"Terimakasih kepada para pihak yang sudah membantu stakeholder semuanya, sehingga kegiatan ini bisa sukses dan terselenggara pada peringatan Hari Anak Nasional 2023 ini," ucapnya.

Sementara, dari salah satu perwakilan forum anak yaitu Khanza, juga mengungkapkan rasa senangnya karena dipilih mengikuti kegiatan tersebut.

"Senang sekali bisa dipilih ikut acara ini, walaupun awalnya ragu-ragu tapi akhirnya senang." ungkapnya.


Penulis : Rahma Hidayah


 

 





Senin, 24 Juli 2023

Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Hari Anak Nasional 2023, Inilah Tanggapan Walikota Semarang

 



Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli pada tahun 2023 di selenggarakan di Simpang Lima, Kota Semarang pada Minggu (23/07) dengan mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju.”

Penyelenggaraan HAN 2023 dimulai dari serangkaain acara. Rangkaian acara HAN 2023 diantaaranya adalah; Pengukuhan dan Sertijab pengurus Forum Anak periode 2023-2025 yang digelar di Taman Budaya Raden Saleh: Dilanjutkan dengan Penganugerahan Kota Layak Anak oleh Kementerian PPPA di Hotel Padma; Kemudia puncak peringatan Hari Anak Nasional yang diselenggarakan di Simpang Lima dan dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Dalam Prosesi Puncak HAN 2023 dihadiri oleh 2.500 anak undangan dari berbagai daerah. Adapun pada puncak peringatan HAN 2023 terdapat beberapa rrangkaian acara, seperti: Paduan Suaran, Drumband, Flashmob, dan terdadpat pameran karya-karya anak.

“kalau yang ada di sini kegiatan ada sekitar    2.500, tadi semuanya kan anak-anak yah dimulai paduan suara, drumband, kemudian tadi tari Flasmop p5 kemudian juga tadi drama dratikal tadi yang menyuarakan hak-hak anak, kemudian juga ada pameran-pameran,” ujar Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang.


Wawancara dengan Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang.

Khanza, Salah satu peserta HAN 2023 yang mendatkan sepeda gratis dalam ajang kostum adat terbagus, mengaku sangat senang dapat mengikuti acara ini. Selain itu dia juga dapat mengenal teman-teman baru dalam acara ini.

“Awalnya ragu-ragu tapi akhirnya senang. Acaranya seru banget  dan banyak teman-teman baru,” tanggap Khanza, peserta HAN 2023 yang merupakan pelajar kelas 6 SD.


Khanza, pelajar kelas 6 SD, peserta HAN 2023 yang menang dalam kontes kostum adat dan mendapatkan sebuah sepeda.

Terkait dengan penyelenggaraan HAN 2023 di Simpang Lima, Hevearita menuturkan bahwa memerlukan persiapan berbulan-bula agar dapat terselenggarakan secara maksimal. Hal ini pun terbukti dengan reaksi positif dari Ma’ruf dan anak-anak yang mengikuti acara tersebut.

“Dengan persiapan yang berbulan-bulan alhamdulillah hari ini bisa sukses semua, tadi bapak wakil presiden beserta istrinya bisa hadir di acara kegiatan ini dan beliau juga sangat senang melihatnya. Nah tadi kita lihat anak-anak senang kemudian juga dari sini ramai sekali dan banyak yang tidak meninggalkan tempat, ini artinya adalah anak-anak riang gembira ada di kegiatan-kegiatan ini,” jelasnya

 Lebih lanjut, pemilihna Simpang Lima sebagai lokasi puncak perayaan HAN 2023 karena sudah melalui koordinasi antara Pemerintah Kota (PEMKOT) Semarang dengan Kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (KEMENPPA). Dalam penyeleggaraan HAN 2023 di Kota Semarang, Hevearita bergarap agar anak-anak pada tahun 2030 mnejadi anak-anak yang layak, sehingga pada tahun 2045 anakanak ini menjadi generasi emas Indonesia.

“Ini adalah salah satu bagaimana menguatkan karakter anak-anak agar anak-anak ditahun 2030 nanti kan anak-anak layak dan di 2045 generasi mas Indonesia,”tutupnya

Penluis: Fahry Setiawan

 

 

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...