Rabu, 26 Juli 2023

Menilik Potensi Sungai Banjir Kanal Barat Sebagai Objek Wisata

Sungai Banjir Kanal Barat yang digadang-gadang akan dibangun Objek Wisata (SM/dok)

SEMARANG- Suaramerdeka.com Sungai Banjir Kanal Barat digadang-gadang akan menjadi tempat Wisata Air. Namun sampai saat ini belum ada respon keberlanjutan dari pihak Pemerintah setempat terkait pembangunan objek wisata ini. Lalu apakah di kawasan sungai ini layak dijadikan objek wisata?

Berdasarkan hasil dari pengamatan atau observasi kami pada Selasa (25/7) Sungai Banjir Kanal Barat memiliki dua Bendungan. Bendungan yang dibagian utara bernama Bendung Gerak dan yang di sisi selatan bernama Bendungan Pleret yang merupakan Bendungan tertua di Semarang. Kedua Bendungan ini sama-sama berfungsi untuk menahan aliran sungai agar tidak terjadi banjir di Kota Semarang. 

Penampakan Ruang Terbuka atau Taman ditepi Sungai Banjir Kanal Barat (SM/dok)

Selain itu berdasarkan data yang kami himpun di sepanjang jalan sungai terdapat beberapa bangunan seperti, 59 Pertokoan, 15 Perusahaan, 23 Bengkel, 58 Kuliner, 5 sekolah, 1 mall, 12 kantor, 61 Home Industry, 25 PKL (Pedagang Kaki Lima), 71 Rumah, 2 Rumah Ibadah dan 2 Hotel.

Sementara itu disepanjang tepi sungai juga dibangun fasilitas-fasilitas seperti jogging track, Ruang Terbuka Hijau dan Taman-taman yang bakal memanjakan mata pengunjung. Tak lupa juga berbagai macam kuliner (streetfood) sudah tersedia disana yang biasanya dibuka mulai dari pukul 16.00 - 22.30 WIB.

Menurut salah satu pedagang bernama Ayu, ia menuturkan bahwa di sekitar tepi sungai biasa dibuat untuk jogging (lari-lari kecil) pada waktu pagi dan sore hari. Selain itu juga terdapat stan-stan kuliner namun masih belum resmi.

“Setiap pagi dan sore disini biasa buat joging terus yang kuliner masih belum resmi (liar), dari kelurahan setempat juga masih ngambang, ngga tau diperbolehkan atau tidak berjualan disini,” ucapnya.

Penjual Seblak, Bu Ayu (SM/dok)

Lebih lanjut, Ayu berharap agar pemerintah segera meresmikan tempatnya ia berjualan, serta memberikan lapak bagi para PKL.

“Harapannya kedepan pengennya PKL yang berjualan disini diresmikan, terus yang kedua ngga bongkar pasang lah disediakan tempat khusus, karena kan memang disini itu tempat kulineran gitu,” sambungnya.

Disisi lain Ayu juga turut mendukung Pemerintah jika Sungai Banjir Kanal Barat dijadikan sebagai objek wisata asalkan tidak mengganggu para Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Kalo saya mendukung asalkan satu ngga ngganggu PKL aja udah gitu. Pokoknya jangan diusir, mau di gunakan untuk apapun terserah yang penting PKL tetep berjualan,” tutupnya.***

Penulis : Muhammad Fauzan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...