Seorang Pengunjung yang tengah memotret Foto disekitar Sungai Banjirkanal Timur (SM/Fahry)
SEMARANG- Renovasi sungai Banjirkanal Timur untuk Pembangunan Wisata sampai sekarang masih berlanjut. Beberapa alat berat juga telah dikerahkan seperti Eskavator guna menggarap proyek tersebut pada Kamis (27/7). Namun hal tersebut malah berimbas kepada para PKL yang ada disekitar.
Para
Pedagang Kaki Lima disekitar kawasan sungai Banjirkanal Timur mengeluhkan adanya
renovasi sungai. Menurutnya dengan adanya proyek tersebut mengakibatkan pedagang
tidak lagi bisa berjualan.
Salah
satunya yaitu Widodo (45) Penjual Angkringan menuturkan bahwa adanya renovasi
tersebut mengakibatkan omset yang dihasilkan tidak sama seperti dulu waktu
belum direnovasi.
“Pendapatan
jualan ya rame dulu. Dulu sebelum direnovasi banyak PKL-PKL yang berjualan
seperti jualan kopi, siomay dan lainnya. Tetapi Sekarang sudah tidak boleh, karena
proses renovasi,” Tutur Widodo.
Berdasarkan
data yang telah dihimpun, di kawasan sungai tersebut terdapat 97 Pertokoan, 7
Perusahaan, 30 Bengkel, 59 Kuliner, 7 Sekolah, 4 Kantor, 41 Home Industy, 28
PKL (Pedagang Kaki Lima), 139 Rumah, 5 Masjid dan 1 Hotel.
Meskipun
para Pedagang Kaki Lima (PKL) sudah dipindahkan ke daerah Penggaron. Namun
masih sepi dikunjungi oleh para pembeli.
“PKL
sudah pindah di Penggaron tetapi malah sepi, masih rame yg disini (sungai
Banjirkanal Timur) karena dekat jalan,” sambungnya.
Kawasan
sekitar sungai tersebut umumnya hanya dimanfaatkan oleh warga untuk jogging dan
sekedar duduk-duduk santai pada pagi maupun sore hari.***
Penulis : Muhammad Fauzan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar