"Sendang ini sudah ada sejak Zaman Belanda. Saya lahir tahun 1967 saja sendang ini sudah ada," tutur Ratno selaku warga yang tinggal disekitar Sendang Stoom.
Sepanjang musim kemarau pada saat ini, kondisi mata air Sendang Stoom tidak pernah mengiringi atau habis.
Selain itu, keadaan Sendang Stoom masih terlihat alami, dibuktikan dengan banyaknya bebatuan yang mengelilingi sendang. Serta terdapat satu batu besar yang berada di dekat pintu masuk Sendang Stoom untuk perempuan.
Lebih lanjutnya, ada pagar besi pembatas yang sengaja di pasang oleh warga mengingat letak sendang yang berada di pinggir jalan, untuk mencegah agar warga melintas tidak jatuh, karena kondisi jalan yang cukup menanjak.
Ratno selaku warga setempat menuturkan, manfaat Sendang Stoom untuk saat ini, yaitu untuk menyembuhkan penyakit, untuk mandi, untuk mencuci, dan minum. Bahkan, saat malam satu suro Sendang Stoom biasa digunakan untuk nyepi atau bermeditasi.
Saat ini, pengunjung Sendang Stoom tidak seramai dulu, sekarang bisa dibilang sepi, karena setiap rumah warga sudah memiliki sumur sendiri.
"Dulu ramai sekarang sudah sepi, karenakan setiap rumah warga sudah ada sumurnya," Jelas Ratno.
Kebanyakan pengunjung Sendang Stoom terdiri dari masyarakat luar dari berbagai daerah.
Sendang Stoom sendiri sudah mengalami perbaikan beberapa kali, dengan ditambah adanya pedagang bakso yang ada di sekitar sendang.
Dulu disekitar Sendang Stoom terdapat pohon beringin namun, pohon tersebut sudah lama roboh. Sekarang hanya ada pohon sukun dam tumbuhan-tumbuhan lain yang cukup lebat. ***