PEKALONGAN- Muktamar Sufi Internasional atau Multaqo Sufi Al-Alami 2023 di Kota Pekalongan akan dihadiri 1500 ulama dan 68 muzzaik luar negri. Untuk menjamu para peserta selama empat hari, panitia bersama warga telah menyiapkan tempat sebagai penginapan. Senin, (28/8).
Pekalongan ditunjuk sebagai tuan rumah Muktamar Sufi
Internasional 2023 karena dinilai siap dan mampu untuk menyelenggarakan. Salah
satu persiapan yang perlu diperhatikan adalah pemondokan tamu.
Pemondokan tamu melibatkan warga yang mengajukan rumahnya
ataupun gedungnya sebagai penginapan. Adapun untuk pemondokan masyarakat
ditempati oleh tamu para ulama dalam negri.
Sedangkan para muzzaik yang merupakan delegasi dari 40
negara, ditempatkan di hotel-hotel.
Ulama yang tersebar di tempat yang telah disediakan,
memberikan pengaruh terhadap masyarakat sekitar. Salah satunya adalah
memberikan faedah bagi masyarakat yang berkhidmah.
“Dengan adanya para kyiai terjun ke masyarakat, memberikan
kesempatan bagi masyarakat untuk berkhidmah atau ngladosi dengan para guru.
Sehingga berharap mendaapatkan barakahnya,” jelas salah satu panitia Koordinatur
Lapangan bagian pemondokan tamu, Bapak Musadad.
Selain itu, adanya ulama ataupun kyai dapat merubah keaadaan masyarakat lebih baik karena mengenalkan Tarikah.
“Selain itu, mereka juga akan mengenal lebih jauh tentang
tarikah dan juga para ulama/kyai bisa memperkenalkan tarikah kepada masyaraka,”
tambahnya.
Namun, pemondokan yang dilakukan secara tersebar ini
membutuhkan koordinasi bagi panitia yang lebih.
“Memang jika di sentralkan pada satu tempat seperti Gedung umum,
itu akan lebih mudah mengkoordinir. Namun kurang bisa untuk memasyarakat. Dengan
disebar maka membutuhkan usaha yang lebihuntuk mengkoordinir para tamu,”
terangnya.
Untuk pemilihan tempat penginapan dilakukan dengan
berkoordinir antar koordinator lapangan tingkat desa. Mereka yang tempatnya
diajukan sebagai penginapan tamu, telah dipertimbangkan standar kelayakan dan
kenyamanannya.
Adapun pemondokan tamu justru lebih banyak di daerah Kabupaten
pekalongnan daripada daerah Kota Pekalongan.
“Pemondokan tamu ini yang banyak di daerah Buaran dan
Wonopringgo. Mungkin bisa dikatakan untuk koordinasi lapangan pemondokan itu
justru lebih banyak di daerah kebupaten Pekalongan,” Tutupnya.
Penulis : Fahry Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar