Kondisi Sendang Bulusan saat ini setelah tidak digunakan oleh warga karena pandemi. (SM/Safinatur Riska)
SEMARANG - Musim kemarau yang terjadi sejak bulan Juli hingga Agustus, tidak membuat Sebuah Sendang yang ada di Desa Bulusan, kec. Tembalang, Kota Semarang mengalami kekeringan. Sabtu, (05/8).
Sedang Bulusan merupakan salah satu sendang yang dari dulu sampai sekarang masih mengeluarkan sumber mata air. Namun, dengan cuaca sekarang ini kondisi airnya tidak sebanyak waktu Musim penghujan.
"Airnya keluar sendiri dari sumber mata air, gak pernah kering," ujar Mbah Gendon selaku warga Desa Bulusa.
Terkait dengan kondisi airnya, untuk saat ini sendang bulusan dalam kondisi kotor, akibat terbengkalai karena sejak pandemi covid-19 tidak digunakan. Mbah Gendon berkata akan mulai dibersihkan lagi nanti setelah perayaan hari proklamasi.
Mbah Gendon selaku warga setempat. (SM/Safinatur Riska)
"Kondisi airnya kotor, semenjak pandemi sudah tidak digunakan. Nanti akan dibersihkan setelah Agustusan," tuturnya.
Sendang Bulusan sendiri sudah ada sejak zaman nenek moyang. Nama bulusan sendiri tidak mempunyai arti yang spesifik.
Dahulu sendang bulusan di manfaatkan warga untuk mandi, minum, mencuci, dan di yakini dapat menyembuhkan orang sakit. Namun, setelah adanya sumur Sendang Bulusan sudah tidak digunakan untuk aktivitas warga. Akan tetapi, masih ada orang yang menyakini dapat menyembuhkan orang sakit.
"Kalau kamu punya adek terus sakit panas dimintakan airnya, di balurin ke tubuh sama di minumkan, nanti sembuh. Terus bawa nasi di taruh Tebok atau Ampir untuk selametan di hari jumat," Ucapnya.
Kondisi Sendang Bulusan sendiri untuk saat ini dengan yang dulu sangat jauh berbeda. Dulu Sendang Bulusan di keliling oleh sawah dan ada satu pohon Bringin besar. Namun, sekarang di dekat Sendang Bulusan sudah berubah menjadi perumahan.
Sementara itu, Mbah Gendon berharap ada perbaikan untuk Sendang Bulusan supaya lebih baik lagi kedepannya. ***
Penulis : Safinatur Riska
Tidak ada komentar:
Posting Komentar