Senin, 07 Agustus 2023

Musim Kemarau Tiba, Sendang Kaliancar Masih Tetap dimanfaatkan oleh Warga

 

Sendang Kaliancar di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang (SM/Fahry)

SEMARANG- Sendang Kaliancar yang terletak di Ngaliyan, Kota Semarang masih tetap di fungsikan oleh warga saat musim Kemarau. Sabtu (5/8).

Menurtu Pengurus Sendang Kaliancar, Sarwono (46) menuturkan bahwa Sendang Kaliancar merupakan peninggalan dari nenek moyang pada ratusan tahun silam. Sementara sendang kaliancar sendiri dulunya merupakan sebuah desa yang bernama desa kaliancar yang bemakna sungainya lancar.

Wawancara dengan Sarwono, Pengurus Sendang Kaliancar (SM/Fahry)

“Sini sudah menadi peninggalan simbah simbah sini, ratusan tahu yang lalu. Dulu desa itu disini, tapi karena ada harimau yang memangsa warga akhirnya desa pindah di bagian atas. Sekarang namanya desa kaliancar. Desa kaliancar itu artinya desa yang sungainya lancer,” ujarnya.

Sendang kaliancar sendiri sering dimanfaatkan oleh warga untuk mandi dan mencuci. Namun ada juga yang memanfaatkannya untuk mencari keberkahan. Selain itu mata air dari sendang Kaliancar juga masih tergolong jernih sehingga banyak warga yang langsung meminumnya.

“Buat nyuci warga, mandi, sumber mata air, sama ada beberapa orang yang digunakan buat mencari keberkahan. Orang-orang yang kesini itu ada beberapa yang mau mencari kesembuhan, kelancaran agar bisa lulus ujian, dan lain-lain. Airnya juga bisa langsung diminum karena masih bersih,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sarwono menuturkan bahwa sendang tersebut juga dimanfaatkan oleh warga untuk acara-acara resmi seperti kegiatan kampus, pertemuan organisasi ibu-ibu PKK dan lain sebagainya.

“Selain itu sendang  ini dimanfaatkan untuk tempat tempat kegiatan kampus, pertemuan orgnaisasi ibu-ibu PKK, dan lain-lain,” sambungnya.

Meski demikian di Sendang Kaliancar sendiri terdapat beberapa larangan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. Seperti larangan membawa pulang benda-benda yang ada disekitar dan tidak boleh menjual air yang diambil langsung dari sendang tersebut.

“Ada pantangannya kalau disini, yaitu jangan membawa pulang apapun dari sini, seperti kayu, daun-daunan, batu, atau airnya. Apalagi kalau dikomersilkan, itu aka nada dampaknya ke diri sendiri,” ujarnya.

Terakhi Sarwono mengaku bahwa pada saat musim kemarau di Sendang Kaliancar masih terdapat airnya dan tidak menyusut sama sekali.

“Kondisinya masi sama, airnyanya tetep ada,” tutupnya.

Penulis : Muhammad Fauzan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...