Selasa, 18 Juli 2023

Rangkaian Gebyar Budaya Malam Muaharam Tugu Suharto

 


 Peringati malam muharam 1445 H, warga RW 04,  kel. Bendan Duwur, Kec. Gajah, Semarang, gelar berbagai rangkain acara. Selasa (18/07).

 Rangkaian Gebyar Budaya diawali dengan acara syukuran dan makan tumpeng bersama dari pukul 15.30 hingga 17.30 . Tumpeng berasal dari perwakilan setiap RT dengan keseluruhan berjumlah tujuh buah tumpeng. Hal tersebut dimaknai angka tujuh sebagai harapan agar di tahun ini bisa mendapat pertolongan.

Acara sykuran dan makan bersama tumpeng

Gebyar Budaya Malam Muharam di lanjutkan pada pukul 19.15 WIB dengan menampilkan berbagai pertunjukan. Mulai dari pertunjukan anak-anak dari perwakilan setiap RT. Kemudian dilanjutkan dengan pentas seni dari Mahasiswi-mahasiswi UIN Walisongo yang tengah melaksanakan kegiatan KKN, dan ditutup dengan pertunjukan wayang dari Ki Joko Kendil dengan mengusung cerita Semar Bangun Kayangan.

Puncak dari Rangkaian Gebyar Budaya Malam Muharam Tugu Suharto dimulainya tradisi Kungkuman. Tradisi kungkuman menjadi tradisi yang ditunggu tunggu oleh warga.

"Saya kebetulan bukan warga asli sini. Pengen liat tradisi kungkuman karena tradisinya unik," tanggapan Wahidi, salah satu pengunjung Gebyar Budaya Tugu Suharto

Adapun terkait penyelenggaraan rangkaian Guyub Budaya Malam Muharam Tugu Suharto,  Ketua Panitia, Muamar, menuturkan untuk tahun ini terdapat peningkatan dan perubahan konsep. Untuk peningkatannya sendiri ditandai dengan menambahnya partisipasi warga untuk mengikuti bazar UMKM, dan di tahun ini acara dikemas dengan nuansa Islami.

" Untuk UMKM di tahun ini ada 138 lapak, sedangkan tahun sebelumnya ada 120 an lapak. Jadi ada kenaikan untuk taun ini full lapak penuh sampai saat ini tidak ada lapak yang kosong lagi. Dan untuk tahun ini saya kemas dalam nuansa islamii tentunya. Yaitu ceramah dan dakwah dengan pewayangan,” jelas Muamar, ketua panitia Gebyar Budaya Tugu Suharto 1445 H.

 

Muamar, Ketua Panitia Gebyar Budaya Malam Muharam 1445 H Tugu Suharto.

Lebih lanjut, terkait dengan persiapan memerlukan 45 hari panitia untuk mempersiapan penyelenggaraan Gebyar Budaya Tugu Suharto 1445 H. Pada awal persiapan, panitia mengadakan tiga kali pertemuan dalam satu bulan. Kemudian di dua minggu terakhir, setiap hari panitia mengadakan rapat untuk mepersiapkan acara ini.

" Untuk persiapan alhamdulilah lancar, tapi tentunya kita harus rapat dalam satu bulan sampai tiga kali, dan menjelang hari h kita setiap hari H. Ada sekitar satu bulan setengah kita pembentukan panitia," jelas Muamar.

 

Mengenai penyelenggaraan UMKM, pembukaan lapak UMKM diprioritaskan bagi warga RW 04. Warga RW 04 yang membuka lapak UMKM dikenakan tarif untuk kebersihan sebesar Rp.20.000,00. Sedangak bagi warga diluar RW 04, dikenakan tarif kebersihan sebesar Rp.60.000,00.

"Kami utamakan dulu warga sekitar dulu untuk jualan. Khususnya di warga RW 04 yang mau jualaln kita kenakan biaya kebersihan Rp.20.000,00. Dan untuk warga diluar wilalyah RW 04, kita biaya Rp.60.000,00 untuk kebersihan,"ujar Muamar

 


Suasana Bazar UMKM di sore haru


Muamar berharap agar acara Gebyar Budaya di tahun-tahun selanjutnya dapat lebih maju lagi, lebih meriah lagi, dan tentunya lebih mencerdaskan bangsa.

 Penulis: Fahry Setiawan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...