Selasa, 18 Juli 2023

Mengenal Tradisi Kungkum di Tugu Soeharto

 

                                                    Tugu Soeharto sumber : viva.co.id

Malam satu suro bagi sebagian masyarakat jawa dikenal sebagai malam yang penuh dengan berbagai macam tradisi. Salah satunya di daerah tugu soeharto yang melakukan Tradisi kungkum. Menurut warga setempat Tradisi ini dipercaya mampu melebur dosa satu tahun yang lalu dan biasanya dilakukan setiap malam satu suro (1 Muharram 1445 H) pukul 00.00 WIB dini hari.

Pada sebelum tugu itu didirikan tempat tersebut merupakan tempat penyelamatan diri oleh soeharto yang kala itu sedang berperang melawan penjajah. Setelah menjadi presden Soeharto  memerintahkan untuk membangun tugu tersebut.


                                                Bapak sukarno (sesepuh tokoh masyarakat)

“pak harto itu kan istilahnya kesesel itu ada lawan dari arah perlawanan, terus kan prajuritnya sudah pada pergi tinggal pak harto di kali itu istilahnya sudah kepergok sama lawan lah dia berteduh dibawah batu ditengah tugu saat sebelum dibangun,”  ucap sukarno.

Tugu yang berada di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang ini dipercaya masyarakat sebagai tempat mencari berkah atau istilah jawa sering menyebutnya dengan “ngalap berkah”. Selain itu menurut penuturan dari sesepuh tokoh masyarakat, Tugu Soeharto berada di tengah-tengah pertemuan antara sungai kali Garang dan Kreo.

“pertemuan sungai itu memang ada dua arah yang satu kali garang yang satu kreo,” ucap sukarno.

“itu kalo ada yang mandi jamas atau ada punya masalah misalnya mau ujian kok agak sulit itu minta disitu alhamdulillah ada yang di kabul gitu,” sambungnya.

Para pengunjung biasanya sudah memenuhi tempat pada pukul 23.00 malam hanya untuk menyaksikan atau melaksanakan ritual kungkum tersebut. Sementara menurut Ki Joko Kendil mengatakan bahwa tradisi kungkum ini harus disikapi dengan bijak sebagai seorang muslim.

“kita sebagai orang muslim harus bisa menyikapi tradisi tersebut secara bijak niatkan saja untuk membersihkan diri ‘annadhafatu minal imaan’,”ujarnya.***

 Penulis : Muhammad Fauzan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...