Rabu, 19 Juli 2023

Festival Gebyar Budaya 1 Muharram: Bendan Duwur, Kota Semarang Menggelar Pertunjukkan Wayang Sebagai Bentuk Nuansa Islami

 

                                            Gambar Pagelaran wayang  (SM/Rahma Hidayah)

Semarang, suaramerdeka.com -  Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang menggelar acara 1 Muharram atau yang biasa dikenal dengan 1 suro pada selasa 18 Juli 2023.

Acara malam 1 muharram menjadi agenda tahunan di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Acara ini menjadi acara yang banyak ditunggu-tunggu oleh masyarakat luas baik dari dalam ataupun luar kelurahan Bendan Duwur. Tidak kalah, para warganya pun berantusias dan  saling berkontribusi untuk memeriahkan acara ini agar berjalan dengan lancar.

Acara dimulai pada pukul 15.00  yang diisi dengan doa bersama dan makan bubur bersama. Adapun berbagai rangkaian acaranya dalam malam 1 muharram ini di mulai dari persiapan pembukaan sampai ritual kumkum. Selain itu, hal yang menarik juga terlihat dari pertunjukkan wayang nya. Pertunjukkan wayang merupakan bentuk tradisional dari kesenian khas masyarakat Jawa, yang mengisahkan cerita-cerita pewayangan.

Hadirnya wayang di Indonesia sejak dulu  tidak hanya berfungsi sebagai media hiburan masyarakat, namun juga digunakan sebagai media dakwah. Adanya pagelaran wayang dalam acara 1 Muharram  di Kelurahan Bendan Duwur yaitu bertujuan untuk mengenalkan budaya jawa dan budaya indonesia agar lebih tahu , seperti yang telah dituturkan oleh Muamar, selaku ketua panitia pada acara tersebut.

                                                   Ketua Panitia Gebyar Budaya 1 Muharram

“Tujuan kegitan ini pengen mengenalkan budaya Jawa dan Indonesia yang tentunya dikemas dalam acara 1 Muharram ini melalui ceramah atau dakwah dan pertunjukkan wayangnya sendirir” tutur Muamar selaku ketua panitia.

Lebih lanjut, pertunjukkan wayang diacara ini membawakan cerita tentang ” Semar Bangun Kayangan”.  Cerita ini sangat populer dan banyak dipentaskan oleh para dalang, tidak terkecuali dalang Ki Joko Kendil. 

ceritam “Semar Bangun Kayangan” bermakna untuk semua orang terutama kaum muda, seperti yang dungkapkan oleh muamar, ”jadi makna dari lakon semar bangun kayangan ini, saya ingin lebih menekankan ke generasi milenial terkhusus di kelurahan Bendan Duwur agar lebih mengenal dan tahu tentang islam dan budaya.” Ungkap Muamar lagi.

 Penulis : Rahma Hidayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...