Rabu, 02 Agustus 2023

Peyumbang sampah di Brown Canyon berasal dari TPS dan Warga sekitar.

 

Petugas Lapangan Sampah di TPS Bukit Kencana Jaya, Semarang, yang sedang bekerja. (SM/Fahry)

SEMARANG- Salah satu penyumbang sampah di Brown Canyon berasal dari Tempat Pembuangan Sampah Puncanggading, Kecamatan Mranggen, Demak. Selain itu sampah juga berasa langsung dari warga sekitar, yakni dari warga Desa Rowosari, Kebonbatur, dan Pucang Gading. Rabu, (02/7)

Koordinator Lapangan Pembuangan Sampah Brown Canyon, Sukoyo, menjelaskan bahwa sampah berasal langsung dari warga sekitar. Sampah-sampah yang telah membayar maka akan di angkut langsung menggunakan mobil pick up, tanpa dikumpukan di TPS terlebih dahulu.

 Adapun warganya adalah warga Desa Rowosari (Semarang), Desa Kebonbatur (Demak), dan Puncanggading ( Desa Batursari, Demak).

Selain langsung dari sampah warga, sampah di Brown Canyon juga berasal dari TPS. Salah satu TPS yang membuang sampahnya di Brown Canyon adalah TPS Puncanggading.

Setiap harinya TPS Puncanggading minimal membuang sampah sebanyak dua kali pada pukul 03.00 WIB. TPS Puncanggading memilih pembuangan di Brown Canyon karena TPA terdekatnya, yakni TPA Candisari sudah tidak beroperasi.

“Sebenarnya untuk Pemerintah Kabupaten Demak sendiri sudah menyediakan TPA, tapi jauh. Namanya TPA Berahan Kulon, di wilayah Wedung. Jadi semenjak TPA Candisari tutup, terpaksa buangnya ke Brown Canyon yang lebih dekat.” Ujar salah satu petugas lapangan di TPS Puncanggading, Anshor.

Petugas Lapangan di TPS Puncanggading (Demak), Anshor yang tengah diwawancarai. (SM/Fahry)

Ansor menjelaskan bahwa untuk membuang sampah di Brown Canyon yang penting adalah sudah izin dan membayar kepada pihak pengelola.

“Masalah legalitasnya TPA di Brown Canyon saya tidak tau, yang penting sudah izin yang punya. Kalau sudah izin, tinggal bayar lalu buang sampahnya,” tambahnya.

Selain itu, Anshor juga mengatakan  baik itu milik pemerintah maupun perorangan, sama-sama harus bayar. Hanya saja yang membedakan adalah nominalnya.

Terkait dengan TPA di Kabupaten Demak, untuk sekarang ini Kabupaten Demak hanya memiliki satu TPA yang masih aktif. Sebelumnya sudah ada TPA di daerah Kaligondang dan di daerah Candisari, namun keduanyan sudah tidak aktif.

Sebelum TPA Candisari tidak aktif, warga kecamatan Mranggen, khususnya Desa Kebonbatur dan Desa Batursari membuang sampahnyna di TPA Candisari.

“TPA terdekat dari wilayah Mranggen itu Candisari, tapi sekarang sudah tutup kurang lebih dari tiga tahun yang lalu. Untuk Kebonbatur dan Batursari dulunya buang di Candisari semua,” ujar mantan petugas penjaga TPA Candisari, Tasdik.

Kondisi di sampah yang menggunung di TPA Candisari yang sudah tidak aktif selama tiga tahun karena sudah penuh. Namun terlihat beberapa sampah yang masih baru. (SM/Fahry)

Sementara itu TPS yang masuk di wilayah Kota Semarang, walaupun dekat dengan Brown Canyon, tetap membuangkan sampahnya di TPA Jatibarang. TPS tersebut adalah TPS Tulus Harapan dan TPS Bukit Kencana Jaya.

TPS Tulus Harapan berada di Kelurahan Sendang Mulyo, Tembalang, Kota Semarang. Sampahnya berasal dari warga sekitar dimana setiap RW memiliki TPS-nya sendiri. TPS Tulus Harapan hampir setiap hari menyetorkan sampahnya ke TPA Jatibarang.

Sedangkan TPS Bukit Kencana, berlokasi di Desa Meteseh, Tembalang, Kota Semarang. Setidaknya setiap hari minimal satu kali menyetorkan sampahnya ke TPA Jatibarang, bahkan bisa sampai dua kali.

Menurut seorang petugas lapangan TPS Bukit Kencana, Sutrisno mengatakan sampahnya harus dibuangkan di TPA Jatibarang karena sudah peraturan Kota Semarang. Walaupun jaraknya lebih dekat dengan Brown Canyon.

“Kalau TPS itu semua aturannya harus dibuang ke TPA Jatibarang. Itu TPA Pusatnya Sekota Semarang, jadi tidak boleh buang di Brown Canyon,” jelasnya.

Sebagai informasi, jarak dari TPS Puncanggading ke Brown Canyon adalah 6.5 KM. Sementara jarak dari TPS Tulus Harapan ke Brown Canyon yakni 5.9 KM. Sedangkan jarak dari TPS Bukit Kencana Jaya ke Brown Canyon yaitu 4,2 KM.

Dari hal ini, Anshor sebagai petugas lapangan di TPS berharap agar Pemerintah Kabupaten Demak dapat lebih memfasilitasi akan adanya ToPS dan TPA.

“Harapannya untuk dibangun TPS dan TPA itu pasti ada. Sampah itu kan tiap hari bukannya berkurang pasti bertambah. Harusnya itu menjadi perhatian pemerintah bagaimana untuk pengelolaan lebih baikny,” tutupnya.

 

Penulis : Fahry Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Sendang Stoom Tidak Pernah Mengalami Kekeringan

Dua anak laki-laki yang sedang meminum air dari mata air yang ada di Sendang Stoom secara langsung. (SM/Safinatur Riska)   SEMARANG - Sendan...