Semarang, suaramerdeka.com Dinas Kesehatan Kota Semarang mengadakan rapat kerja kesehatan terhadap seluruh orang-orang yang berhubungan dengan dinas kesehatan. Kamis, (20/7).
Kegiatan rapat kerja ini merupakan bentuk kerjasama untuk mewujudkan semarang semakin sehat. Rapat ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 20-21 juli 2023 di Hotel Aruss.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Puskesmas dengan jumlah 37 yang ada di semarang, Direktur Rumah Sakit, Organisasi Profesi seperti IBI, ID, BPN, Akademisi, dan UPD.
Tema yang diambil pada rapat kerja kesehatan tersebut mengenai "transformasi kesehatan wujudkan semarang sehat". Pada tema tersebut, dimaksudkan sebagai adanya teknologi yang semakin maju, bisa mempercepat penyelesaian problem-problem kesehatan yang ada. Seperti yang telah dijelaskan oleh kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang.
"Kita kan problemnya banyak, makanya kita harus membuat strategi supaya problem-problem yang ada di kesehatan itu cepet teratasi," ujar Kepala Dinkes Kota Semarang Dr. Mochamad Abdul Hakam.
Selain itu, adanya kegiatan rapat kerja ini sebenarnya juga untuk menyambut tahun 2024 tentang virus stanting dan zero kemiskinan masyarakat dengan mengajak semuanya untuk terlibat dalam mengatasi hal tersebut.
Adapun pada rapat tersebut, Dinkes juga melauncing 3 hal, yaitu mengenai mahapati kacamata, hidup sehati, dan sayang anak yang mana hal ini berhubungan dengan digitalisasi.
Lebih lanjut, kepala Dinas Kesehatan berharap agar semua masalah kesehatan tidak melulu diselesaikan oleh puskesmas saja. Tapi yang lainnya pun ikut serta masuk peran masyarakat.
Selain itu, salah satu dari tamu yang hadir yaitu Tri suksesi handayani juga mengungkapkan harapannya untuk semua elemen terlibat dalam mengatasi stanting zero kemiskinan masyarakat.
"Saya berharap semuannya dapat berkolaķborasi dan berkontribusi dalam memberikan data, mulanya sendiri-sendiri dengan adanya digitalisasi dapat memberikan link, dengan harapan jika ada temuan stanting dan kemiskinan di RT RW atau kelurahan bisa langsung dilaporkan ke dinas kesehatan terkait hal tersebut". Ungkapnya.
Penulis : Riska dan Rahma
Reporter : Riska dan Rahma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar